- Bali Mau Dibuka, Sandiaga Tampung Usulan Pelaku Wisata
- Potret Jembatan Kaca Tak Biasa di China
- Kota Ini Lekat dengan Tukang Sayur Bermotor CBR-Ninja 250
- Ini Cara Perbaiki Kualitas Tidur Tanpa Konsumsi Obat
- 5 Makanan dan Minuman yang Tak Disarankan untuk Pengidap Bipolar
- Unik, Ada Masjid Full Color di Tengah Perkampungan Garut
- Melihat Mesin Pencetak Uang Kuno di Galeri Museum Peruri
- Bangkit Lagi, Hotel Bandung dan Saung Angklung Udjo Lakukan Kolaborasi
Bengkulu - Dua jenis bunga rafflesia yakni jenis Rafflesia
arnoldii dan Rafflesia gadutensis mekar di dua wilayah hutan di
Provinsi Bengkulu.
Dua jenis rafflesia mekar secara bersamaan di
dua lokasi berbeda, ini kesempatan langka untuk melihat keunikan bunga
rafflesia, kata Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL)
Bengkulu, Sofian Ramadhan di Bengkulu, Selasa.
Satu bunga langka itu mekar di kawasan Hutan Lindung Boven Lais
Kabupaten Bengkulu Utara. Jenis bunga yang ditemukan di kawasan tersebut
yakni Rafflesia gadutensis.
Sedangkan satu bunga lainnya ditemukan mekar di kawasan Cagar Alam
Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah yakni Rafflesia arnoldii.
"Keduanya baru mekar hari ini dan masih bisa dinikmati hingga empat hari ke depan," ucapnya.
Lokasi mekar bunga Rafflesia gadutensis di HL Boven Lais dapat ditempuh selama dua jam berkendara dari Kota Bengkulu.
Untuk mengakses lokasi, pengunjung diarahkan menuju objek wisata air terjun Kemumu.
Anggota KPPL Bengkulu Utara biasanya menyediakan pemandu untuk mengarahkan pengunjung ke habitat bunga, ujarnya.
Sementara bunga Rafflesia arnoldii di CA Taba Penanjung, Bengkulu
Tengah dapat dicapai dengan berkendara selama 1,5 jam dari Kota
Bengkulu.
Warga Desa Taba Teret, Ibnu Fajar, yang menemukan bunga rafflesia
mekar itu mengatakan diameter bunga mencapai 65 centimeter dan dapat
dinikmati hingga tiga hari ke depan.
Selain jenis Rafflesia arnoldii dan Rafflesia gadutensis, dua jenis
bunga rafflesia lainnya yang teridentifikasi di Bengkulu yakni jenis
Rafflesia bengkuluensis dan Rafflesia hasselti.
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2016