News Update
- Bali Mau Dibuka, Sandiaga Tampung Usulan Pelaku Wisata
- Potret Jembatan Kaca Tak Biasa di China
- Kota Ini Lekat dengan Tukang Sayur Bermotor CBR-Ninja 250
- Ini Cara Perbaiki Kualitas Tidur Tanpa Konsumsi Obat
- 5 Makanan dan Minuman yang Tak Disarankan untuk Pengidap Bipolar
- Unik, Ada Masjid Full Color di Tengah Perkampungan Garut
- Melihat Mesin Pencetak Uang Kuno di Galeri Museum Peruri
- Bangkit Lagi, Hotel Bandung dan Saung Angklung Udjo Lakukan Kolaborasi
National
Genjot Pendapatan Daerah, Wisata Sleman Mau Tidak Mau Harus Bangkit Lagi
Jumat,2021-03-19,13:28:59
(IANnews.id) Iannews-Jakarata. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, berharap wisata Sleman bangkit di tahun 2021. Sebab, sektor pariwisata menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sleman sebesar 25 persen.
"Sektor pariwisata menyumbang PAD sebesar 25%, namun dengan adanya pandemi COVID-19 ini sektor pariwisata juga merasakan imbasnya," kata Kustini kepada wartawan, Jumat (19/3/2021).
Ia menjelaskan salah satu efek dari pandemi Covid-19 adala penurunan jumlah wisatawan. Biasanya kunjungan wisatawan di Sleman bisa tembus lebih dari 8 juta wisatawan, namun kini turun drastis.
Wisatawan ke Sleman itu pada 2018 ada delapan juta, lalu 10 juta pada 2019. Tapi turun drastis jadi empat juta pada 2020," kata dia.
Kustini akan menggodok secara matang pembukaan tempat wisata di Sleman saat pandemi. Jangan sampai muncul klaster baru dari tempat wisata.
Selain itu, Kustini menyiapkan inovasi untuk dapat lebih mengangkat pariwisata di Kabupaten Sleman selama pandemi Corona.
Kami berharap sektor pariwisata terus berkolaborasi dengan sektor lainnya, guna menggali potensi untuk dikembangkan ke depan," kata dia.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suci Iriani, menilai kebangkitan sektor pariwisata dapat membantu mengangkat subsektor lain. Seperti UKM, bidang jasa dan lain-lain.
"Agenda yang telah berjalan yaitu Sleman Temple Run dan Tour de Prambanan," kata Suci.
Ia juga menyebut saat ini wisata Sleman sedang mengembangkan sport tourism.
"Kami berharap agenda Sleman Temple Run pada tahun ini tetap bisa dilaksanakan untuk menarik minat wisatawan datang ke Sleman," kata dia.
"Sektor pariwisata menyumbang PAD sebesar 25%, namun dengan adanya pandemi COVID-19 ini sektor pariwisata juga merasakan imbasnya," kata Kustini kepada wartawan, Jumat (19/3/2021).
Ia menjelaskan salah satu efek dari pandemi Covid-19 adala penurunan jumlah wisatawan. Biasanya kunjungan wisatawan di Sleman bisa tembus lebih dari 8 juta wisatawan, namun kini turun drastis.
Wisatawan ke Sleman itu pada 2018 ada delapan juta, lalu 10 juta pada 2019. Tapi turun drastis jadi empat juta pada 2020," kata dia.
Kustini akan menggodok secara matang pembukaan tempat wisata di Sleman saat pandemi. Jangan sampai muncul klaster baru dari tempat wisata.
Selain itu, Kustini menyiapkan inovasi untuk dapat lebih mengangkat pariwisata di Kabupaten Sleman selama pandemi Corona.
Kami berharap sektor pariwisata terus berkolaborasi dengan sektor lainnya, guna menggali potensi untuk dikembangkan ke depan," kata dia.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suci Iriani, menilai kebangkitan sektor pariwisata dapat membantu mengangkat subsektor lain. Seperti UKM, bidang jasa dan lain-lain.
"Agenda yang telah berjalan yaitu Sleman Temple Run dan Tour de Prambanan," kata Suci.
Ia juga menyebut saat ini wisata Sleman sedang mengembangkan sport tourism.
"Kami berharap agenda Sleman Temple Run pada tahun ini tetap bisa dilaksanakan untuk menarik minat wisatawan datang ke Sleman," kata dia.