- Bali Mau Dibuka, Sandiaga Tampung Usulan Pelaku Wisata
- Potret Jembatan Kaca Tak Biasa di China
- Kota Ini Lekat dengan Tukang Sayur Bermotor CBR-Ninja 250
- Ini Cara Perbaiki Kualitas Tidur Tanpa Konsumsi Obat
- 5 Makanan dan Minuman yang Tak Disarankan untuk Pengidap Bipolar
- Unik, Ada Masjid Full Color di Tengah Perkampungan Garut
- Melihat Mesin Pencetak Uang Kuno di Galeri Museum Peruri
- Bangkit Lagi, Hotel Bandung dan Saung Angklung Udjo Lakukan Kolaborasi
Moskow - Ribuan anggota angkatan bersenjata Rusia
mengikuti pawai mengenakan seragam bersejarah melewati Lapangan Merah
Moskow pada Senin untuk memperingati 75 tahun parade ketika pasukan
Soviet menuju garis depan Perang Dunia II pada 1941.
Bersama dengan tank dan kibaran bendera, prajurit berseragam model
tahun 1941, mengikuti parade bersejarah tersebut dan ditonton sejumlah
veteran Perang Dunia II.
Kantor berita Rusia TASS mengatakan sekitar 5.000 orang ikut dalam pawai tersebut.
Veteran Perang Dunia II, Ivan Bushmin, 89 tahun, datang ke Lapangan
Merah untuk mengingat kembali perjalanannya pada parade militer 1941.
"Parade kala itu istimewa. Kami langsung menuju garis depan seusai parade tersebut," katanya menceritakan.
Pada saat peperangan, pasukan Jerman -yang menyerang- berada pada
jarak hanya belasan kilometer di sisi barat dan parade tersebut adalah
bagian dari pertahanan akhir, yang sukses dan sengit, dari Uni Soviet
untuk menjaga ibu kota (Moskow).
Sementara itu, Pavel, 86 tahun, yang menonton pawai milityer melalui
pusat Moskow mengatakan kegiatan tersebut merupakan pengingat bagi
generasi muda terhadap perang.
"Mengapa kita melakukan ini? Agar mereka mengingat ayah atau kakek
dalam mempertahankan tanah air dari fasis Jerman, yang menyerang negeri
kita dengan licik," katanya dilansir Reuters.
(R029)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
- 1Kasus Covid-19 Pertama, Masyarakat Jangan Panik
- 2Langit Uni Eropa Haram Diterbangi Boeing 737 Max 8
- 3Emas turun setelah ketegangan AS-Korut berkurang
- 4Satu anak panda mati di kebun binatang nasional di washington:
- 5UNICEF: 1,8 juta anak kekurangan gizi di Yaman
- 6Pengadilan perintahkan Belanda percepat penurunan emisi