News Update
- Bali Mau Dibuka, Sandiaga Tampung Usulan Pelaku Wisata
- Potret Jembatan Kaca Tak Biasa di China
- Kota Ini Lekat dengan Tukang Sayur Bermotor CBR-Ninja 250
- Ini Cara Perbaiki Kualitas Tidur Tanpa Konsumsi Obat
- 5 Makanan dan Minuman yang Tak Disarankan untuk Pengidap Bipolar
- Unik, Ada Masjid Full Color di Tengah Perkampungan Garut
- Melihat Mesin Pencetak Uang Kuno di Galeri Museum Peruri
- Bangkit Lagi, Hotel Bandung dan Saung Angklung Udjo Lakukan Kolaborasi
ilustrasi
(IANnews.id) Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina Dwi Sutjipto
memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk keperluan lebaran aman
sampai dengan dua pekan setelahnya karena telah disiapkan jauh-jauh hari
sebelumnya.
"Stok aman, jadi untuk premium 20 hari, elpiji 18 hari, sementara yang lain cukup banyak sekitar 30 harian," kata dia di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin
Pertamina mengaku telah menyiapkan dan mengantisipasi kenaikan permintaan yang diperkirakan cukup besar menjelang dan setelah lebaran, namun Pertamina sendiri memperkirakan konsumsi BBM pada lebaran tahun ini tidak terlalu naik.
"Tapi kira-kira cadangannya aman sampai 15 hari sesudah Lebaran, saya kira aman," katanya.
Pertamina telah meningkatkan pasokan hingga kira-kira 10-11 persen dari hari biasa namun khusus solar tidak ada kenaikan stok karena truk-truk tidak diperbolehkan beroperasi saat Lebaran.
Dia sendiri dipanggil Presiden Jokowi untuk membahas keamanan stok BBM menghadapi lebaran agar tidak ada masalah sepanjang libur Lebaran.
Sebelumnya, perusahaan pelat merah itu memperkirakan kebutuhan bensin pada Idul Fitri dan Ramadan 1436 H, naik 18 persen.
Hal ini berangkat dari produksi rata-rata harian normal 76.258 KL (kiloliter) menjadi 89.817 KL, sedangkan untuk solar bersubsidi diperkirakan turun 11 persen dari rata-rata harian normal 37.228 KL menjadi 33.250 KL.
Hal itu pun berlaku untuk kenaikan angka konsumsi LPG yang diproyeksi naik 4 persen dari rata-rata harian normal 19.793 MT menjadi 20.517 MT.
"Stok aman, jadi untuk premium 20 hari, elpiji 18 hari, sementara yang lain cukup banyak sekitar 30 harian," kata dia di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin
Pertamina mengaku telah menyiapkan dan mengantisipasi kenaikan permintaan yang diperkirakan cukup besar menjelang dan setelah lebaran, namun Pertamina sendiri memperkirakan konsumsi BBM pada lebaran tahun ini tidak terlalu naik.
"Tapi kira-kira cadangannya aman sampai 15 hari sesudah Lebaran, saya kira aman," katanya.
Pertamina telah meningkatkan pasokan hingga kira-kira 10-11 persen dari hari biasa namun khusus solar tidak ada kenaikan stok karena truk-truk tidak diperbolehkan beroperasi saat Lebaran.
Dia sendiri dipanggil Presiden Jokowi untuk membahas keamanan stok BBM menghadapi lebaran agar tidak ada masalah sepanjang libur Lebaran.
Sebelumnya, perusahaan pelat merah itu memperkirakan kebutuhan bensin pada Idul Fitri dan Ramadan 1436 H, naik 18 persen.
Hal ini berangkat dari produksi rata-rata harian normal 76.258 KL (kiloliter) menjadi 89.817 KL, sedangkan untuk solar bersubsidi diperkirakan turun 11 persen dari rata-rata harian normal 37.228 KL menjadi 33.250 KL.
Hal itu pun berlaku untuk kenaikan angka konsumsi LPG yang diproyeksi naik 4 persen dari rata-rata harian normal 19.793 MT menjadi 20.517 MT.