News Update
- Bali Mau Dibuka, Sandiaga Tampung Usulan Pelaku Wisata
- Potret Jembatan Kaca Tak Biasa di China
- Kota Ini Lekat dengan Tukang Sayur Bermotor CBR-Ninja 250
- Ini Cara Perbaiki Kualitas Tidur Tanpa Konsumsi Obat
- 5 Makanan dan Minuman yang Tak Disarankan untuk Pengidap Bipolar
- Unik, Ada Masjid Full Color di Tengah Perkampungan Garut
- Melihat Mesin Pencetak Uang Kuno di Galeri Museum Peruri
- Bangkit Lagi, Hotel Bandung dan Saung Angklung Udjo Lakukan Kolaborasi
(IANnews.id)
Jakarta - Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menyambut
kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud yang diagendakan
datang ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017.
Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin di Jakarjta, Kamis, memastikan Presiden Jokowi akan melakukan penyambutan tersebut.
"Iya benar (Presiden) akan menyambut," kata Bey.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Raja Salman akan berada di Indonesia pada 1-9 Maret 2017 dengan kegiatan kenegaraan dilaksanakan pada 1-3 Maret 2017.
Kunjungan tersebut juga dinilai bersejarah karena kunjungan Raja Saudi Arabia terakhir ke Indonesia pada 1970.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Raja Salman akan membawa rombongan terbesar kurang lebih 1.500 orang yang di antaranya 10 menteri dan 25 pangeran.
"Dan presiden akan menganugerahkan bintang kehormatan tertinggi Republik Indonesia kepada Raja Salman karena ketika Presiden melakukan kunjungan ke Saudi Arabia, Presiden juga mendapatkan hormatan tertinggi dari kerajaan Saudi Arabia," kata Pramono.
Rencananya, Presiden Jokowi juga akan menjemput secara langsung Raja Salman di bandara.
"Kenapa itu dilakukan karena ketika Presiden Indonesia berkunjung ke Saudi Arabia kebetulan saya juga mendampingi, Presiden dijemput di pintu pesawat oleh Raja Salman sehingga dengan demikian hubungan ini adalah hubungan yang sangat dekat, sangat erat, sangat akrab," katanya.
Sementara itu Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya merespon kedatangan Raja Arab sebagai sebagai peluang yang besar untuk mendongkrak kerja sama di bidang pariwisata.
"Tentu seperti itu. Jadi ini istilahnya, endorser yang sangat bagus. Jadi kami sudah siapkan berita-beritanya. Begitu sampai ke Timur Tengah, tidak hanya Arab Saudi, pasti impact-nya akan sangat besar. Akan menarik kunjungan orang-orang Timur Tengah untuk mengunjungi Bali khususnya atau Indonesia pada umumnya," kata Arief.
Ia mencatat selama ini kunjungan wisatawan asal Timur Tengah mengalami pertumbuhan yang tinggi dari rata-rata 150.000 pertahun menjadi 200.000 pertahun.
Arief berharap kunjungan Raja Salman bisa mendorong lebih banyak wisatawan Timur Tengah untuk berkunjung ke Indonesia.
Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin di Jakarjta, Kamis, memastikan Presiden Jokowi akan melakukan penyambutan tersebut.
"Iya benar (Presiden) akan menyambut," kata Bey.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Raja Salman akan berada di Indonesia pada 1-9 Maret 2017 dengan kegiatan kenegaraan dilaksanakan pada 1-3 Maret 2017.
Kunjungan tersebut juga dinilai bersejarah karena kunjungan Raja Saudi Arabia terakhir ke Indonesia pada 1970.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Raja Salman akan membawa rombongan terbesar kurang lebih 1.500 orang yang di antaranya 10 menteri dan 25 pangeran.
"Dan presiden akan menganugerahkan bintang kehormatan tertinggi Republik Indonesia kepada Raja Salman karena ketika Presiden melakukan kunjungan ke Saudi Arabia, Presiden juga mendapatkan hormatan tertinggi dari kerajaan Saudi Arabia," kata Pramono.
Rencananya, Presiden Jokowi juga akan menjemput secara langsung Raja Salman di bandara.
"Kenapa itu dilakukan karena ketika Presiden Indonesia berkunjung ke Saudi Arabia kebetulan saya juga mendampingi, Presiden dijemput di pintu pesawat oleh Raja Salman sehingga dengan demikian hubungan ini adalah hubungan yang sangat dekat, sangat erat, sangat akrab," katanya.
Sementara itu Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya merespon kedatangan Raja Arab sebagai sebagai peluang yang besar untuk mendongkrak kerja sama di bidang pariwisata.
"Tentu seperti itu. Jadi ini istilahnya, endorser yang sangat bagus. Jadi kami sudah siapkan berita-beritanya. Begitu sampai ke Timur Tengah, tidak hanya Arab Saudi, pasti impact-nya akan sangat besar. Akan menarik kunjungan orang-orang Timur Tengah untuk mengunjungi Bali khususnya atau Indonesia pada umumnya," kata Arief.
Ia mencatat selama ini kunjungan wisatawan asal Timur Tengah mengalami pertumbuhan yang tinggi dari rata-rata 150.000 pertahun menjadi 200.000 pertahun.
Arief berharap kunjungan Raja Salman bisa mendorong lebih banyak wisatawan Timur Tengah untuk berkunjung ke Indonesia.
- 1Sekolah Indonesia di Kuala Lumpur doa bersama jelang UN
- 2Festival "kue bulan" hadir di Jakarta
- 3BI: masyarakat jangan panik berlebihan terhadap pelemahan rupiah
- 4Pemprov DKI suntik modal Jakpro Rp7,7 triliun
- 5PT MRT: mesin bor terowongan tiba di Jakarta
- 6Sys NS sarankan SBY berkiprah di tingkat internasional