- Bali Mau Dibuka, Sandiaga Tampung Usulan Pelaku Wisata
- Potret Jembatan Kaca Tak Biasa di China
- Kota Ini Lekat dengan Tukang Sayur Bermotor CBR-Ninja 250
- Ini Cara Perbaiki Kualitas Tidur Tanpa Konsumsi Obat
- 5 Makanan dan Minuman yang Tak Disarankan untuk Pengidap Bipolar
- Unik, Ada Masjid Full Color di Tengah Perkampungan Garut
- Melihat Mesin Pencetak Uang Kuno di Galeri Museum Peruri
- Bangkit Lagi, Hotel Bandung dan Saung Angklung Udjo Lakukan Kolaborasi
Business
Lapangan terbang bekas tentara Belanda Ransiki layak dikembangkan
Manokwari - Bekas lapangan terbang yang dibangun tentara
Belanda di Kampung Abresso Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan,
Papua Barat, dinilai layak untuk dikembangkan menjadi bandar udara.
Kepala Bandar Udara Rendani Manokwari Wahyu Anwar, di Manokwari,
Selasa, mengatakan pemerintah daerah setempat memiliki keinginan yang
cukup kuat untuk mengembangkan bandara tersebut.
Masyarakat pun sangat mendukung niat bupati dan wakil bupati di daerah otonomi baru tersebut.
"Kami juga memiliki perhatian ke situ, kalau tahun ini perbaikan
selesai, tahun depan akan mulai beroperasi. Mungkin pesawat kecil dulu
jenis Cessna," kata dia lagi.
Wahyu mengaku sudah bertemu dengan Bupati Manokwari Selatan Markus
Waran dan bersama-sama meninjau ke lapangan terbang tersebut. Secara
keseluruhan kondisi lapangan terbang tersebut dinilai cukup baik dan
sangat layak untuk dikembangkan menjadi bandara.
Ia yakin keberadaan bandara di daerah ini akan memacu pertumbuhan ekonomi daerah setempat.
Dia pun berharap, warga terus mendukung pembangunan bandara tersebut.
Terkait pengembangan lapangan terbang tersebut, Dewan Adat Suku
Ransiki Agustus lalu telah menyerahkan lahan seluas 600 hektare di
Kampung Abreso kepada Badan Otoritas Bandara Wilayah IX Manokwari.
Warga berharap, lapangan terbang tersebut dirintis menjadi bandara
yang representatif agar menjadi lalu lintas perhubungan udara antara
Manokwari Selatan dengan daerah lain, baik di Papua maupun Papua Barat.
Lapangan terbang ini merupakan saksi sejarah Pemerintahan Hindia
Belanda di daerah tersebut. Kala itu, lapangan terbang ini dioperasikan
sebagai lalu lintas ekspor hasil pertanian dan perkebunan dari Ransiki
dan sekitarnya ke daerah lain.
Lokasi ini pun dahulu menjadi tempat transit bagi pesawat tentara
Belanda untuk sejumlah penerbangan ke wilayah Jayapura, Biak, dan Serui
saat cuaca sedang memburuk.
Saat ini pembangunan sedang berlangsung. Pemerintah daerah cukup
antusias menyambut keinginan masyarakat adat untuk membangun bandara
tersebut.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
- 1Menteri Koperasi dan UKM: KUR Rp 25 Juta tanpa Agunan
- 2BI: tekanan "administered prices" picu inflasi April
- 3Jasa keuangan ilegal marak, OJK perkuat Satgas Waspada Investasi
- 4Kunjungan Raja Salman, Pertamina Tawarkan Suplai Avtur ke Arab Saudi
- 5Harga minyak dunia bervariasi di perdagangan Asia
- 6Harga emas berjangka turun tajam