News Update
- Bali Mau Dibuka, Sandiaga Tampung Usulan Pelaku Wisata
- Potret Jembatan Kaca Tak Biasa di China
- Kota Ini Lekat dengan Tukang Sayur Bermotor CBR-Ninja 250
- Ini Cara Perbaiki Kualitas Tidur Tanpa Konsumsi Obat
- 5 Makanan dan Minuman yang Tak Disarankan untuk Pengidap Bipolar
- Unik, Ada Masjid Full Color di Tengah Perkampungan Garut
- Melihat Mesin Pencetak Uang Kuno di Galeri Museum Peruri
- Bangkit Lagi, Hotel Bandung dan Saung Angklung Udjo Lakukan Kolaborasi
ilustrasi
(IANnews.id) Jakarta - Kreativitas tanpa batas mampu mendongkrak
industri desain dan percetakan di Indonesia, ditambah Sumber Daya
Manusia yang mumpuni dalam bidang seni.
"Pada dasarnya, industri printing membutuhkan kreativitas. Kreativitas adalah yang paling utama dari dari industri ini," kata Sales Manager untuk Asia perusahaan teknologi asal Jerman Wifag Polytype Rudy Aksornnukul pada pameran percetakan dan percetakan FGD Expo 2015 di Jakarta, Jumat.
Pria berkewarganegaraan Thailand ini mengatakan, menciptakan kreativitas tanpa batas dari sebuah karya desain bermula dari sebuah imajinasi, namun tidak semua orang mampu mentransformasikan imajinasi menjadi sebuah realita berupa karya.
"Kesuksesan dalam mentransformasikan imajinasi menjadi karya nyata membutuhkan 'passion' (gairah). Sehingga hasil karyanya betul-betul original dan sesuai dengan yang diinginkan," kata Rudy.
Untuk mencapai hal tersebut, lanjut Rudy, dibutuhkan sikap kerja keras, pantang menyerah dan fokus terhadap tujuan yang akan dicapai, dengan tekun belajar dan berlatih.
Menurut Rudy, Indonesia memiliki SDM yang cukup baik dalam dunia desain, di mana hal tersebut bisa menjadi modal untuk mengembangkan industri ini.
Terlebih, lanjutnya, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, Indonesia memiliki daya saing yang baik di kawasan, jika dibandingkan dengan Filipina dan Thailand.
"Saya rasa dukungan Presiden Joko Widodo terhadap industri kreatif saat ini sangat baik untuk mendongkrak perkembangannya. Sehingga, semakin siap dalam menghadapi MEA," ujar Rudy.
"Pada dasarnya, industri printing membutuhkan kreativitas. Kreativitas adalah yang paling utama dari dari industri ini," kata Sales Manager untuk Asia perusahaan teknologi asal Jerman Wifag Polytype Rudy Aksornnukul pada pameran percetakan dan percetakan FGD Expo 2015 di Jakarta, Jumat.
Pria berkewarganegaraan Thailand ini mengatakan, menciptakan kreativitas tanpa batas dari sebuah karya desain bermula dari sebuah imajinasi, namun tidak semua orang mampu mentransformasikan imajinasi menjadi sebuah realita berupa karya.
"Kesuksesan dalam mentransformasikan imajinasi menjadi karya nyata membutuhkan 'passion' (gairah). Sehingga hasil karyanya betul-betul original dan sesuai dengan yang diinginkan," kata Rudy.
Untuk mencapai hal tersebut, lanjut Rudy, dibutuhkan sikap kerja keras, pantang menyerah dan fokus terhadap tujuan yang akan dicapai, dengan tekun belajar dan berlatih.
Menurut Rudy, Indonesia memiliki SDM yang cukup baik dalam dunia desain, di mana hal tersebut bisa menjadi modal untuk mengembangkan industri ini.
Terlebih, lanjutnya, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, Indonesia memiliki daya saing yang baik di kawasan, jika dibandingkan dengan Filipina dan Thailand.
"Saya rasa dukungan Presiden Joko Widodo terhadap industri kreatif saat ini sangat baik untuk mendongkrak perkembangannya. Sehingga, semakin siap dalam menghadapi MEA," ujar Rudy.
- 1Menteri Koperasi dan UKM: KUR Rp 25 Juta tanpa Agunan
- 2BI: tekanan "administered prices" picu inflasi April
- 3Jasa keuangan ilegal marak, OJK perkuat Satgas Waspada Investasi
- 4Kunjungan Raja Salman, Pertamina Tawarkan Suplai Avtur ke Arab Saudi
- 5Harga minyak dunia bervariasi di perdagangan Asia
- 6Harga emas berjangka turun tajam